Perkuat Hilirisasi Pangan Nasional: Tim Sinergi Jagung 2025 Gelar FGD
dan Kunjungan Industri di Subang
Perkuat Hilirisasi Pangan Nasional: Tim Sinergi Jagung 2025 Gelar FGD
dan Kunjungan Industri di Subang
Subang, 27 Oktober 2025
Dalam upaya mendorong ketahanan pangan nasional melalui inovasi dan hilirisasi riset, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diinisiasi oleh tim Sinergi Jagung 2025 sukses dilaksanakan pada 25–27 Oktober 2025. Kegiatan kolaboratif ini bertempat di Pusat Riset Teknologi Tepat Guna Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Subang, Jawa Barat.
FGD ini dipimpin oleh Prof., Dr. Indarto, S.TP., DEA.,IPU. dan Ibu Rufiani Nadzirah S.TP., M.Sc. bersama tim dari Prodi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, dan merupakan bagian integral dari Program Hilirisasi Riset Prioritas di bawah Skema Hilirisasi Riset Berbasis Transfer Teknologi Terintegrasi (SINERGI) 2025. Program ini secara spesifik berfokus pada penguatan kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri untuk memastikan hasil-hasil riset dapat diterapkan secara nyata dan memberikan dampak ekonomi.
Selama tiga hari kegiatan, tim tidak hanya berdiskusi intensif mengenai strategi penerapan hasil riset jagung, tetapi juga melakukan kegiatan praktis. Salah satunya adalah visitasi ke fasilitas BRIN untuk meninjau secara langsung teknologi pengolahan, khususnya pemanfaatan drum dryer dalam proses pengeringan dan pengolahan bahan pangan.
Puncak kegiatan lapangan adalah survei ke PT Noang Prima Utama, sebuah produsen makanan sehat dan berkualitas. Perusahaan ini dikenal unggul dalam memanfaatkan hasil panen petani lokal, dengan produk andalan mereka yaitu Locapasta, yang telah dirintis sejak tahun 2019. Kunjungan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan teknologi dan potensi kerja sama yang dapat mendukung peningkatan efisiensi produksi dan diversifikasi produk olahan jagung di tingkat industri.
Prof. Indarto menyatakan bahwa kolaborasi seperti ini sangat krusial. "Kami ingin memastikan bahwa riset tidak berhenti di jurnal, tetapi benar-benar terimplementasi di lapangan. Sinergi dengan industri seperti PT Noang Prima Utama adalah jembatan untuk memperkuat rantai nilai produk berbasis bahan lokal dan meningkatkan daya saing pangan nasional," jelasnya.
Dari FGD dan kunjungan ini, diharapkan terjalin sinergi riset yang berkelanjutan. Tujuannya adalah mendorong hilirisasi inovasi pertanian secara masif, memperkuat ekosistem riset-industri, serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai kemandirian dan ketahanan pangan di masa depan.